Peralatan kontrol industri dapat digunakan di berbagai lingkungan kompleks, seperti lingkungan bersuhu tinggi, bersuhu rendah, lembab, berdebu, atau korosif. Faktor lingkungan ini akan mempengaruhi kekuatan dan stabilitas Kaca Panel Peralatan Kontrol Industri . Misalnya, lingkungan bersuhu tinggi dapat menyebabkan kaca menjadi lunak atau berubah bentuk, sedangkan lingkungan yang lembab atau berdebu dapat mempercepat proses penuaan kaca. Oleh karena itu, ketika memilih proses temper, perlu mempertimbangkan kondisi lingkungan spesifik yang mungkin dihadapi peralatan dan memilih kaca temper yang tahan terhadap kondisi tersebut.
Peralatan kendali industri biasanya memiliki persyaratan keselamatan yang tinggi, terutama di lingkungan yang melibatkan pengoperasian manusia atau potensi bahaya. Sebagai komponen utama panel peralatan, kekuatan dan keamanan kaca tempered setelah pecah sangatlah penting. Oleh karena itu, dalam memilih proses tempering, perlu dipastikan bahwa proses yang dipilih memenuhi standar keselamatan yang relevan, seperti standar internasional atau standar industri seperti EN, UL, dan ASTM. Standar ini biasanya menentukan indikator kinerja utama seperti kekuatan, mode kerusakan, dan ukuran pecahan kaca tempered.
Tempering panas adalah suatu proses yang membentuk tegangan tekan dengan cara memanaskan kaca pada suhu tinggi hingga mendekati titik lunak dan kemudian mendinginkannya dengan cepat. Proses ini membentuk lapisan tegangan tekan yang padat pada permukaan kaca, yang secara signifikan meningkatkan kekuatan dan kapasitas menahan beban kaca. Kaca tempered panas memiliki kekuatan benturan dan stabilitas termal yang tinggi, serta dapat menahan benturan eksternal yang besar tanpa mudah pecah. Selain itu, meskipun pecah, pecahan kaca tempered panas akan membentuk partikel bersudut tumpul yang lebih kecil sehingga mengurangi risiko kerusakan pada tubuh manusia.
Tempering kimia menggunakan prinsip pertukaran ion untuk membentuk lapisan tegangan tekan pada permukaan kaca untuk meningkatkan kekuatan. Proses ini relatif sederhana, berbiaya rendah, dan dapat mencapai peningkatan kekuatan tanpa mengubah bentuk dan ukuran kaca. Namun, dibandingkan dengan tempering termal, peningkatan kekuatan kaca tempered kimia mungkin lebih kecil dan stabilitas termalnya mungkin sedikit lebih buruk. Oleh karena itu, ketika memilih temper kimia, perlu mempertimbangkan efektivitas biaya dan persyaratan kinerjanya.
Kekuatan kaca tempered adalah salah satu parameter kinerja terpentingnya. Ini menentukan ketahanan kaca terhadap pengaruh eksternal. Saat memilih proses temper, perlu ditentukan tingkat kekuatan yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan spesifik produk. Misalnya, untuk panel peralatan yang perlu menahan gaya benturan yang lebih besar, proses temper termal dengan kekuatan lebih tinggi harus dipilih; untuk skenario di mana persyaratan kekuatan tidak terlalu tinggi, proses tempering kimia yang berbiaya lebih rendah dapat dipilih.
Ketangguhan mengacu pada kemampuan kaca dalam menyerap energi dan tidak mudah pecah saat terkena benturan. Ketangguhan kaca tempered berhubungan dengan distribusi tegangan internalnya. Ketangguhan yang baik berarti kaca dapat menyerap lebih banyak energi saat terkena benturan, sehingga mengurangi risiko pecah. Oleh karena itu, dalam memilih proses tempering, perlu diperhatikan kinerja ketangguhannya untuk menjamin keawetan dan keamanan produk.
Stabilitas termal mengacu pada stabilitas kaca tempered ketika suhu berubah. Karena peralatan kontrol industri mungkin menghadapi berbagai perubahan suhu, penting untuk memilih kaca tempered dengan stabilitas termal yang baik. Kaca dengan stabilitas termal yang baik dapat menahan perubahan tegangan internal akibat perubahan suhu, sehingga mengurangi risiko pecah akibat konsentrasi tegangan. Saat memilih proses temper, penting untuk memahami dan membandingkan kinerja stabilitas termal dalam berbagai proses.